Menghasilkan situs web yang baik adalah tantangan bagi pengembang situs web. Situs web yang baik harus mendukung tujuan dari pengembangan situs tersebut, baik dari segi isi maupun dari cara penyampaian. Situs web bukanlah buku yang harus dibaca halaman demi halaman. Halaman web berbeda dengan surat kabar atau majalah karena ukuran layar pembaca yang terbatas. Terdapat keterbatasan pada penyampaian informasi melalui web. Halaman web yang berukuran besar memerlukan waktu yang lebih lama untuk tampil di layar pembaca dibandingkan dengan halaman yang berukuran kecil. Pengembang situs web harus dapat secara jeli memanfaatkan keterbatasan ukuran halaman untuk menampilkan informasi secara lengkap dengan tampilan yang menarik.
Halaman web dapat menyenangkan untuk dibaca, dapat pula membosankan. Tata letak, cara penyampaian, pemilihan font, pemilihan ukuran huruf, pemilihan warna, cara navigasi, semua berkontribusi kepada terciptanya halaman web yang baik. Dapat dibayangkan, apabila sebuah situs penjualan online (e-Commerce) memiliki tampilan dan isi yang membosankan, tentu akan merugikan pengelola situs tersebut karena pengunjung akan beralih ke situs e-Commerce yang lain. Situs yang menarik dapat menjadi daya tarik atau iklan kepada pembaca untuk bertransaksi lebih lanjut.
Untuk dapat membangun halaman web dengan baik diperlukan pemahaman tentang cara kerja web di internet. Bab I buku ini akan membahas dasar-dasar tentang cara kerja internet. Bahasa HTML (Hypertext Markup Language) yang merupakan bahasa untuk menuliskan informasi di web menjadi topik yang akan dibahas di Bab II dan Bab III. Penguasasan kepada bahasa HTML akan sangat bermanfaat nantinya supaya tidak terjebak pada kesulitan mengubah tampilan yang dihasilkan oleh penggunaan alat-alat bantu pembuat halaman web.
Membuat situs web bukanlah pekerjaan yang ringan. Saat jumlah halaman yang dibuat semakin besar, maka akan semakin rumit pula penyelesaiannya. Perubahan tata letak, perubahan huruf, perubahan informasi, perubahan warna, pencantuman citra, semua berkontribusi kepada kerumitan dalam pembuatan website. Salah satu paradigma yang berkembang adalah memisahkan isi dengan cara presentasi. Mengatur cara presentasi (style) dipisahkan dengan menulis isi web. Cascading Stlye Sheet (CSS) digunakan untuk mengatur style presentasi halaman web. CSS menjadikan pekerjaan membangun web menjadi lebih mudah dan lebih mudah dirawat. Bab IV akan membahas tentang CSS.
Situs web tidak lengkap dengan adanya citra (images/photos/pictures/graphics). Pengunjung web umumnya akan membaca isi web, melihat tampilan citra, dan berinteraksi. Bab V akan membahas pemrosesan citra agar dapat mempersiapkan citra yang sesuai dengan halaman web.
Selain citra, warna menjadi topik kajian sendiri di Bab VI. Tanpa pengertian tentang warna, kita mungkin akan keliru dalam memilih warna sehingga tidak mendukung tujuan pembuatan situs web.
Bab VII akan membahas strategi untuk menghasilkan halaman web yang efektif dan Bab VIII akan membahas strategi untuk merancang situs web.
HTML berkembang terus. Rekomendasi terakhir dari World Wide Web Consortium disebut sebagai HTML 5 (HTML version 5). HTML 5 memiliki fitur yang lebih kaya dibandingkan dengan versi sebelumnya. Pada Bab IX akan dibahas sejumlah fitur HTML 5 untuk menghasilkan laman web yang lebih berkualitas. Pada bab ini juga akan dibahas pengembangan lanjut dari Cascading Style Sheet yang disebut sebagai CSS3.